Jakarta Komedian Coki Pardede penasaran dengan Rumah Bahaya Menganggur, sebuah wahana anger room di mana pengunjung bisa menghancurkan barang-barang secara bebas untuk melampiaskan emosi yang terpendam, secara aman dan terkendali.
Wahana ini terinspirasi serial Bahaya Menganggur di platform streaming LucuFlix. Serial ini disambut hangat. Kini, ada wahana di dunia nyata yang bisa dijadikan pelampiasan atas keresahan yang mengendap di benak, apapun penyebabnya.
Coki Pardede menyatakan, banyak studi menyebut bahwa menekan emosi bisa berdampak buruk pada kesehatan mental maupun fisik. Karenanya, ia penasaran ingin ngamuk-ngamuk sepuasnya tanpa membahayakan keselamatan orang lain.
“Jujur, gue juga pengin nyoba sendiri,” kata Coki Pardede lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (6/6/2025). Ia lalu menyebut, liburan sejatinya tak harus pindah kota atau pulau dengan biaya mahal.
Tempat Buat Ngamuk
“Kadang tuh kita enggak perlu liburan yang mahal, tapi cuma butuh tempat buat ngamuk (melampiaskan emosi yang terpendam di dada) sebagai hiburan,” ia membeberkan.
Rumah Bahaya Menganggur diperkenalkan ke publik dan berlokasi di Epiwalk Lifestyle, Jakarta. Wahana ini dibuka untuk publik mulai 14 Juni 2025, dengan harga tiket Rp80 ribuan.
Luapkan Amarah Secara Aman
Mengusung konsep kehidupan urban yang kacau balau, kotor dan kumuh, pengunjung akan diajak masuk ke ruangan-ruangan tematik yang masing-masing dirancang untuk satu tujuan.
“Tujuannya meluapkan amarah secara aman, menyenangkan, sekaligus melegakan. Wahana ini perpanjangan dari semesta LucuFlix,” ujar CEO Majelis Lucu Indonesia, Patrick Effendy.
Ruang Aktual
Dalam wahana, disediakan perlengkapan keamanan dan berbagai jenis ‘senjata’ seperti palu, raket, tongkat bisbol hingga stik golf. Pengunjung pun bebas memecahkan botol, gelas, monitor bahkan ada boneka dummy yang bisa ditimpukin sepuasnya.
“Ini ruang aktual untuk melampiaskan hal yang selama ini kita tahan—emosi, kemarahan, kekesalan yang enggak bisa disampaikan secara verbal. Wahana ini bukan cuma hiburan, tapi juga terapi. Ruang buat meluapkan yang tak bisa diungkap,” imbuhnya.